“There is only one way to happiness and that is to cease worrying about things which are beyond the power of our will”
-Epictetus
Ada satu benang tipis yang memisahkan rasa bahagia seseorang dengan dirinya.
Sayangnya banyak yang masih terjebak dan tidak bisa melewati benang tipis ini.
Benang tipis ini sebenernya simpel, sederhana, dan mudah dilewati.
Benang tipis ini namanya “kesadaran atas dua kendali: di dalam kendali, dan di luar kendali”. Kalau bahasa sundanya “Dichotomy of control”.
Alasan kenapa banyak orang sulit merasa bahagia adalah karena mereka sulit membedakan apa yang “berada di dalam kendalinya” dan yang “berada di luar kendalinya”.
Contohnya mulai dari hal simpel seperti menggerutu atau mengeluh karena hari ini hujan, sering merasa tersinggung atau cemas atas komentar orang lain di sosial media, khawatir dapet likes sedikit, cemas akan suatu hal di masa depan yang mana biasanya 99% tidak terjadi, mengeluhkan seseorang tidak melakukan apa yang diminta, sampai menyalahkan keadaan seperti mengapa ia lahir seperti ini atau dari keluarga ini.
Ketidakmampuan membedakan sesuatu yang ada atau tidak dalam kendali itulah akar dari ketidakbahagiaan.
Coba mulai saat ini, fokuslah pada sesuatu yang dapat kita lakukan ketimbang menyalahkan keadaan atau sesuatu yang di luar kendali kita. Contohnya ketika hujan turun, daripada membuat alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang sudah kalian rencanakan atau yang ingin kalian lakukan, atau menyalahkan kenapa kalian tinggal di daerah yang curah hujannya tinggi, lebih baik fokus pada yang bisa kalian lakukan, seperti mengambil payung atau memakai jas hujan, dan lanjutkan kegiatan yang sudah kalian rencanakan atau yang ingin kalian lakukan tersebut.
Recommendation book related to this story:
Filosofi Teras— by Henry Manampiring
Di dalam buku “Filosofi Teras” karya Henry Manampiring ini menjelaskan tentang Stoikisme — filsafat dari Yunani Romawi Kuno yang sudah berusia lebih dari 2000 tahun. Walaupun sudah berumur 2000 tahun tetapi masih dan bahkan sangat relevan untuk kondisi manusia zaman now.
Orang yang paham filsafat Stoikisme, mereka memiliki kemampuan memilah-milah mana yang menjadi “lingkaran tanggung jawab” serta “radar kapasitasnya”. Itulah yang membuat mereka jauh lebih bahagia.
“Orang yang bahagia adalah orang yang tidak menaruh kekhawatiran dalam hal yang berada di luar kendalinya”
-Epictetus
#filosofiteras #dikotomikendali #stoikisme